Beberapa waktu lalu saya hadir ke pemutaran perdana Eat Pray Love di Epicentrum Walk, Jakarta. Saya pikir itu hanya acara biasa yang dihadiri beberapa wartawan. Namun sesampainya di lokasi, saya disambut oleh sederet umbul-umbul dan poster besar Eat Pray Love , lengkap dengan sederet petugas keamanan berbedil panjang. Beberapa memakai seragam bertuliskan 'Paspampres'. Masuk ke dalam, rasanya seperti acara Hollywood. Well, saya belum pernah ke Hollywood sih, tapi di pintu masuk Epicentrum XXI saat itu digelar karpet merah. Puluhan juru foto berdiri di sekitarnya, menunggu pesohor yang bisa dibidik. Di sebelah kanan, para pemain gamelan Bali mengalunkan musik tradisional, dan sejumlah penari Bali bersiap-siap tampil. Di kiri ada beberapa meja berisi makanan, minuman, dan wine , yang bisa dicicipi oleh para pengunjung. “ Bahasa Indonesia pun hampir tak pernah terdengar diucapkan di film ini, kecuali tentu saja 'terima kasih'. ” Wah. Mau nonton di bioskop aja kok a