Pada saat saya menulis ini, Urban Jazz Crossover 2010 sudah sampai di kota keempat, yaitu di Jakarta pada 11 Juni lalu, di hotel Ritz Carlton. Pertunjukan selanjutnya, juga kota terakhir yang akan didatangi adalah Surabaya, 18 Juni ini. Seperti kota lainnya, yaitu Medan, Bandung dan Semarang, tiket di Jakarta habis terjual. Suasana show benar-benar 'pecah' hingga ke lagu terakhir.
Lagu terakhir menjadi puncak yang eksplosif. Bersama Ello, saya tampil dengan bersemangat. Kami berlompatan sambil mengajak penonton menyanyi membawakan Viva La Vida (yang kemudian berubah menjadi nuansa musik dugem dan seluruh ballroom digelapkan dilanjutkan dengan jeritan seru semua penonton melompat-lompat mengikuti beat), dilanjutkan dengan keluarnya semua artis pendukung ke panggung memberikan hormat kepada penonton. "Ooo..eeee...oooo”, we took a bow. Dan sementara semua artis pendukung akhirnya silam, musik terus berjalan hingga akhir dan saya tetap berada di stage memainkan part biola Viva La Vida hingga lagu berakhir. And then I took a bow. The night is over.
We had a great party on the stage. We had a blast.
Urban Jazz Crossover tahun ini didukung oleh saya, Ahmad Albar, Indra Lesmana, Dewi Sandra, Ipang 'BIP', Ello, Sandhy Sondoro, Kikan 'Coklat', Yuyun , Dj Cream, Kyriz Boogiemen, Indra Aziz (beat box), serta Drew sebagai penampil pembuka. Pengarah musiknya adalah EQ Puradiredja didukung generasi penerus musik Indonesia - musisi terbaik Indonesia - seperti Ali Akbar (keyboard 1), Donny Joesran (keyboard 2), Rifka Rahman (programmer), Andrie Bayuadjie (guitar), Rayendra Sunito (drummer), Bonar Abraham (bassist), Adjie Rao (percussion) dan masih banyak lagi musisi hebat lainnya yang saya tidak bisa sebutkan satu persatu.
Lagu terakhir menjadi puncak yang eksplosif. Bersama Ello, saya tampil dengan bersemangat. Kami berlompatan sambil mengajak penonton menyanyi membawakan Viva La Vida (yang kemudian berubah menjadi nuansa musik dugem dan seluruh ballroom digelapkan dilanjutkan dengan jeritan seru semua penonton melompat-lompat mengikuti beat), dilanjutkan dengan keluarnya semua artis pendukung ke panggung memberikan hormat kepada penonton. "Ooo..eeee...oooo”, we took a bow. Dan sementara semua artis pendukung akhirnya silam, musik terus berjalan hingga akhir dan saya tetap berada di stage memainkan part biola Viva La Vida hingga lagu berakhir. And then I took a bow. The night is over.
We had a great party on the stage. We had a blast.
Urban Jazz Crossover tahun ini didukung oleh saya, Ahmad Albar, Indra Lesmana, Dewi Sandra, Ipang 'BIP', Ello, Sandhy Sondoro, Kikan 'Coklat', Yuyun , Dj Cream, Kyriz Boogiemen, Indra Aziz (beat box), serta Drew sebagai penampil pembuka. Pengarah musiknya adalah EQ Puradiredja didukung generasi penerus musik Indonesia - musisi terbaik Indonesia - seperti Ali Akbar (keyboard 1), Donny Joesran (keyboard 2), Rifka Rahman (programmer), Andrie Bayuadjie (guitar), Rayendra Sunito (drummer), Bonar Abraham (bassist), Adjie Rao (percussion) dan masih banyak lagi musisi hebat lainnya yang saya tidak bisa sebutkan satu persatu.
“
Saya SALUT. KALIAN HEBAT. Begini seharusnya attitude penyelenggara musik, musisi dan artis Indonesia.”
Grand Finale
Urban Jazz Crossover. Seperti apa musiknya?
Pada dasarnya semua lagunya sudah dikenal, baik lokal maupun internasional. Lagunya pun dari berbagai genre, sesuai dengan artis pendukungnya yang pada dasarnya mewakili genre yang berbeda-beda. Mulai dari aliran metal, rock alternative, pop, hip hop, dan berbagai genre lainnya digabungkan menjadi satu dengan benang merah jazz yang sama sekali tidak berat namun sangat bisa diterima dan dinikmati penonton dari berbagai kota yang kita datangi.
Adanya unsur 'urban' dalam Urban Jazz Crossover tentunya mewakili gaya hidup urban, gaya hidup perkotaan. Semangat 'crossover' dalam musik diwakili dengan penggabungan silang-menyilang antar genre. Sebetulnya, sejujurnya, musik tidak enak untuk dijelaskan. Tapi untuk didengar, ditonton, dilihat, dirasakan. Oleh karenanya saya pasti mengatakan kepada teman-teman saya untuk datang dan menonton Urban Jazz Crossover, yang menurut saya kualitas musikal dan pertunjukannya tidak bisa didapatkan dipertunjukan-pertunjukan musik lainnya. Apalagi semua show-nya di hotel bintang lima, dengan sekian banyak musisi yang terlibat dan musik yang luar biasa keren, harga tiket hanya Rp. 50.000. You have nothing to lose.
Saya bangga dengan semua team, musisi dan artis pendukung Urban Jazz Crossover 2010. Saya bangga menjadi bagian di dalamnya. Jujur saja, setelah satu dekade saya berkarir di bidang musik, baru sekali saya terlibat show yang bekerja pakai hati tidak separuh-separuh. Baru sekali saya bekerja sama dengan semua musisi dan artis yang bersedia dan berani ambil resiko keluar dari kotak kenyamanan genre-nya masing-masing. Baru sekali saya terlibat dengan persiapan yang begitu matang dimana setiap sesi latihan bersama di studio, semua terlibat aktif sepenuhnya, berdiskusi, berkomunikasi, mencoba berbagai kemungkinan musikal yang ada.
Tidak ada satu pun yang bekerja separuh hati atau sekadarnya. Semua memutar otak. Semua mau berkorban untuk keluar dari jalur aliran musiknya. Semua mau membuka diri atas pendapat orang lain. Tidak ada satu pun yang bermain aman untuk segi musikal show ini, semua mengambil risiko dengan semangat yang sama.
Baru sekali saya terlibat sebuah show yang tidak neko-neko, tidak berkolaborasi yang mengada-ada, tidak melakukan gimmick melainkan kerja musikal yang murni, kerja yang berproses bukan kerja yang menghayalkan hasil keren tanpa proses latihan yang intens. Baru sekali saya terlibat sebuah show yang semua aspek musiknya digarap berbeda hampir total dari lagu aslinya, dengan nuansa yang sangat gaya, sangat urban, luar biasa advance. Semua mau belajar mengerti dan melangkah lebih jauh untuk memberikan karya musik dan penampilan yang di atas standard musik dan show di Indonesia. Semua ingin sukses, ingin bagus, ingin luar biasa. Semua ingin memberi yang terbaik, apa pun harus dilakukan untuk itu.
Saya SALUT. KALIAN HEBAT. Begini seharusnya attitude penyelenggara musik, musisi dan artis Indonesia.
Saya melihat ini adalah hasil kerja dengan cinta. Kerja yang tidak penuh kepura-puraan, bukan kerja yang artifisial. Bukan gimmick. Kerja yang dijalani dengan niat dan tekad yang bulat. Saya juga melihat asas 'berbeda-beda tetapi tetap satu'. Bayangkan saja, kecuali Indra Lesmana, semua artis pendukungnya bukanlah berasal dari genre jazz. Bersedia dan mau keluar dari kotak kenyamanan, bersedia menempatkan diri di perspektif musikal yang berbeda dari akarnya masing-masing. Semua saling menghormati posisi musikal satu sama lain. Saling mau mengerti dan menghargai. Saling support.
Saya mengamati rasa yang kita semua jalani di acara ini, selama kita semua berproses. Mulai dari persiapan latihan di studio, berbagai diskusi, kerjasama di panggung yang kita jalani, press conference, dan perjalanan bersama ke luar kota. Terasa sekali rasa kekeluargaannya. Bahwa kita semua satu. Dengan saling membuka hati, semua bersatu dalam musik. Peluk dan cium serta tepukan di bahu selalu memenuhi suasana belakang panggung setelah show.
Saya sadar, buat yang terlibat, perjalanan ini lebih dari sekadar show. Lebih dari sekadar musik. Tapi perjalanan pendewasaan. Perjalanan menerima perbedaan. Perjalanan menyatukan perbedaan. Perjalanan mewujudkan tujuan bersama-sama walaupun masing-masing berlatar beda. Perjalanan untuk kesediaan dalam kebersamaan menjalani 'proses' (yang jaman sekarang ini rata-rata bersifat instan). Perjalanan dengan semangat kesatuan. Sangat manusiawi dan, buat saya, sangat menyentuh. Kita, kami, semua pendukung Urban Jazz Crossover, bersatu dalam musik. In music we unite.
Andai saja dalam kehidupan sehari-hari semangat ini pun berlaku. Unity in diversity. Dan bahwa dalam menjalani hidup, yang berproses, tanpa kepura-puraan dan penuh dengan rasa menghargai dan menghormati perbedaan antar satu dengan lainnya. Bahwa perbedaan bisa membuat kita kuat. Bahwa dalam menjalani hidup, kita menjalaninya dengan cinta. Dengan passion. Dengan semangat kesatuan dalam hidup.
Itulah yang saya pelajari dari musik. Semangat kehidupan yang sebenarnya.
Thank you Urban Jazz Crossover 2010, untuk pengalaman yang berharga atas pelajaran kehidupan. Semoga kita bisa meneruskan semangat ini tidak hanya dalam dunia musik Indonesia, tapi dalam menjalani seluruh kehidupan kita.
blog.victoricohidayanto.com | source
Dapetin KEAJAIBAN dengan klik link ini: