Setahun terakhir, gencar tersiar kabar seputar berbagai pengaruh buruk Facebook, terutama pada remaja usia sekolah. Padahal, belum tentu mereka yang memandang sebelah mata kehadiran Facebook paham seluk beluk jejaring sosial yang memiliki lebih dari 500 juta pengguna tersebut.
Di Indonesia, kehadiran Facebook sangat fenomenal. Menurut situs Facebakers.com, Indonesia ada di urutan kedua pengguna Facebook terbanyak di dunia dengan user lebih dari 27 juta orang. Jumlah tersebut didominasi usia 14-18 tahun (33%), yang merupakan usia remaja sekolah SMP dan SMA.
Mengapa Facebook digandrungi remaja ? Bisa jadi karena situs ini menjadi cara baru berkomunikasi yang asyik dan fun. Jika demikian, mengapa tidak dimanfaatkan untuk hal positif, seperti belajar mengajar misalnya. Sementara komunikasi sendiri punya peranan terpenting dalam dunia pendidikan.
Menyikapi hal tersebut, D~Net lewat program CSR (Corporate Social Responsibility) mengajak dunia pendidikan, khususnya GURU SMA/SMK di Surabaya untuk bersama mempelajari Facebook sebagai salah satu media efektif dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), Kamis (21/10), di Hi-Tech Mall Surabaya.
Tujuannya agar Facebook menjadi salah satu alternatif teknologi pendidikan tepat guna di sekolah maupun luar sekolah, serta membantu mensosialisasikan program E-Learning (Electronic Learning).
"Konsep ini sebenarnya bukan hal baru, karena sudah diperkenalkan sekitar 2007. Hanya saja agaknya kurang mendapat perhatian khusus. Padahal E-Learning lebih murah, mudah, serta sanggup menghapus batasan waktu dan tempat dalam KBM. Sedangkan saat ini koneksi internet sudah bukan hal yang langka dan mahal. Apalagi warnet sudah menjamur dimana-mana dan hampir semua ponsel yang beredar bisa internet,"kata CAROLINE GONDOKUSUMO Direktur Utama D~Net.
D~Net mengundang 60 SMA/SMK di Surabaya untuk mengikuti workshop bertema Maksimalkan Facebook dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Tiap sekolah undangan diwakili dua guru, yaitu BK dan TIK. Harapannya, guru BK bisa membantu mensosialisasikan metode ini kepada siswa, sedangkan guru TIK untuk mempermudah murid belajar manfaaat Facebook dalam KBM.
Untuk lebih maksimal dan terfokus, D~Net membagi pelaksanaan workshop yang terjalin berkat kerja sama D~Net dengan Hi-Tech Mall tersebut dalam dua grup yakni pada 5 Oktober dan 7 Oktober. "Ini agar materi bisa lebih terserap. Kami berharap sepulang dari pelatihan para guru mendapat inspirasi cara belajar yang lebih maksimal,"jelas DEASY PRASETYO Manajer Public Relations D~Net yang juga menjadi penanggung jawab acara D~Net CSR.
Materi yang diberikan sendiri dimulai dari dasar, yakni pembuatan akun Facebook. Kemudian dilanjutkan penggunaan beberapa fitur seperti Link untuk membagi materi pelajaran yang diambil dari situs, menyebarkan materi pelajaran lewat Note, hingga Event yang bisa digunakan untuk mengingatkan jadwal ujian.
"Dengan cara ini murid yang di kelas tertutup, bisa lebih berani dan aktif untuk mengungkapkan pendapatnya di Facebook,"tukas ANTONIUS MALEM BARUS dari SMA St Hendrikus.
Tidak semua guru yang hadir saat itu mengaku akrab dengan dunia maya, tapi mereka tidak menyerah untuk "membedah" Facebook. "Ada beberapa guru yang usianya sudah cukup tua dibanding guru lainnya, namun beliau tidak malu. Semangat mereka ini yang harus dikagumi. Demi dedikasi dalam dunia pendidikan, mereka tidak malu kembali belajar hal baru," imbuh DEASY.
Sekitar dua minggu pasca workshop, seluruh peserta kembali dikumpulkan di tempat yang sama. Kali ini D~Net mengadakan dialog interaktif dan diskusi (sharing) seputar pengalaman menggunakan Facebook dalam KBM. Masing-masing guru diminta menceritakan kendala ataupun keberhasilannya.
Dalam acara dialog interaktif ini, D~Net menghadirkan Dra ASTRID WIRATNA psikolog di Surabaya. Ia didaulat memberikan tips atau kiat dalam implementasi metoda belajar baru kepada pelajar serta memberikan pembekalan psikologis bagi para guru agar lebih memahami kondisi dan situasi psikologis dari anak didiknya.
"Facebook bisa menjadi solusi untuk menghilangkan gap atau batasan guru dengan murid. Lewat media ini, murid bisa lebih termotivasi untuk belajar dan mengekspresikan capaian hasil belajarnya dengan sentuhan pribadi,"ujarnya.
Penyelenggaraan workshop ini rupanya juga mendapat perhatian khusus dari Profesor Ir DANIEL MOHAMMAD ROSYID Ph.D, CPM Dewan Pendidikan Jawa Timur. Di sela kesibukannya menghadapi pemilihan rektor ITS (Institut Teknologi Surabaya) beliau menyempatkan hadir dan memberikan pandangannya terkait sisi positif penggunaan Facebook dalam KBM.
Sebagai penutup acara, D~Net menyerahkan Sertifikat Kehadiran kepada seluruh guru yang telah mengikuti Workshop. "Sertifikat ini sebagai bentuk terima kasih D-Net kepada para guru karena mau membuka pemikirannya untuk cara baru dalam KBM yang menurut kami tidak kalah efektif dengan yang sudah ada,”tambah DEASY.
blog.victoricohidayanto.com | source
Dapetin KEAJAIBAN dengan klik link ini: